Tentang AHa!?

Saya yakin Anda pernah bingung, panik karna belum menemukan jawaban atas pertanyaan yang ada di benak Anda.

Dan tiba-tiba tercetuslah jawaban/ide.
Anda berteriak "AHa!?".
Itulah moment "AHa" Anda.
"AHa" adalah keterkejutan yg nikmat.

Semakin banyak "AHa" semakin baik. Artinya, Anda adalah pemikir kreatif yang produktif.

Ada yang menemukan "AHa"nya melalui lamunan, permenungan/dalam diam, melalui suasana yang hiruk-pikuk/di tengah keramaian.
Jadi, momentum "AHa" itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja.

Saya bisa menemukan momentum "AHa" di mana saja. Ada yang ketemu saat baca buku/email/majalah/iklan, browsing internet,ikut milis, dengar radio, ngobrol, ikut seminar, nonton tv/film, JJS, dengar musik, menguping pembicaraan orang lain, mandi, menyetir, dsb. Yang jelas, banyak banget.

Anda pun tentunya punya banyak momentum "AHa" seperti saya. Temukan sebanyak mungkin "AHa" Anda. Pasang mata, pasang kuping. Jadilah orang yang peka untuk menangkap momentum "AHa" ini. Bergeraklah, jangan diam saja. Lakukan sesuatu.
Jadikan itu pembuka jalan untuk sukses Anda.

Kualitas pak bejo, mas untung, koh hogi

Ayb 23 : 10 "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas"

Dan 3 : 17-18 : "Jika YHWH kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Hab 3 : 17-18 : "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam YHWH yang menyelamatkan aku."

Pernahkah Anda mendengar falsafah Jawa yang selalu mengucap syukur disituasi seburuk apapun? Contoh paling popular adalah ketika melihat ada orang yang terkapar di jalan karena kecelakaan. “Untung, hanya lecet, tidak patah tulang.” Kalaupun patah tulang, mereka akan berkata, “Masih untung hanya patah tulang dan tidak putus sama sekali.” Seandainya kaki benar-benar putus, mereka masih bisa berujar, “Untung hanya putus kaki, tidak remuk kepalanya dan mati.” Bahkan andaipun mati seketika juga saat mengalami kecelakaan, mereka akan mengatakan “Untung langsung mati, sehingga tidak perlu merasakan sakit yang luar biasa.” Dalam keadaan buruk sekalipun sebenarnya masih banyak hal yang kita syukuri. Bisa tidaknya mengucap syukur ditentukan bagaimana kita melihat masalah tersebut

Tidak ada komentar: