1. Kita mesti sadar, bahwa harta yang kita miliki sepenuhnya milik Tuhan. Dari Tuhan. Dia yang memberi, Dia yang berhak pula atasnya. Kita adalah pengelola
TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayb 1 : 21)
Kesadaran yang paling mendasar adalah milik Tuhan bukan hanya 10 %.
2. Tuhan telah memberikan kepada kita kemampuan / kuasa untuk menarik kekayaan.
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. (Ul 8 : 18)
3. Tuhan yang adalah Tuhan pencipta, kita diciptakan menurut gambar dan rupaNya, artinya kita juga memiliki kemampunan mencipta dari yang tidak ada menjadi ada - kuasa kreatifitas.
4. Tuhan kita kaya, menjadi miskin, supaya kita yang miskin menjadi kaya
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. (II Kor 8 : 9)
Kesimpulan dari no 2-4 adalah : Kita adalah orang kaya, jangan takut memberi !
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan (Ams 11 : 24);
Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki. (Ams 28 : 27)
5. Setiap kita ingin menyenangkan hati Tuhan, menyenangkan hatiNya berarti telah mengetahui isi hatiNya, kerinduan dan fokusNya. Hati Tuhan ada pada orang miskin. Melayani orang miskin sama artinya melayani Dia sendiri.
Mat 25 : 35 - 40 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Dan dimana harta kita berada disitu hati kita tertuju. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Mat 6 : 21). Artinya, pemberian yang menyenangkan hatiNya adalah pemberian kepada orang miskin.
6. Selama bumi masih ada, berlaku hukum tabur tuai.
Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." (Kej 22 : 8)
7. Tuhan sediakan benih (hanya) kepada penabur, jadi benih itu diberikan kepada orang yang menabur.
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (II Kor 9 : 10).
Penabur- orang itu kebiasaannya, cara pikirnya menabur!, benih bukan untuk disimpan, tetapi untuk ditaburkan kembali.
8. Semakin banyak engkau menabur, semakin besar kemungkinan untuk menuai. Tidak menabur maka tidak menuai.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Luk 6 : 38)
Point di atas kita dapat memetik kesimpulan: hukumnya sudah pasti, tetapi kita sendiri yang bertindak seolah-olah meragukan hukum tersebut. Hukum itu berlaku-bahwa kita akan menuai kalau kita menabur terlebih dahulu. bukan seperti yang dunia ajarkan bahwa kalau kita telah menerima sesuatu baru kita bisa memberi. Jika kita hidup dengan keyakinan dunia maka seperti ukuran yang kita pakai maka itu yang akan terjadi dalam hidup kita. Kita mesti alami terlebih dahulu perubahan mental dan cara pandang kita. Fokus menabur bukan untuk tuaian, tetapi orang yang menabur tahu , bahwa panen/tuaian itu untuk ditabur kembali ...
9. Yang pasti adalah : benih sudah disediakan bagi penabur, pasti kita menuai kalau menabur. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai (Maz 126 :5).
Bagian Tuhan adalah mempertumbuhkan benih tersebut.
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan ( I kor 3 : 6)
Bagian kita adalah tetap percaya dan sabar.
Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. (Yak 5 : 7)
10. Engkau memberi makan Tuhan, maka Tuhan akan memberi makan dirimu.
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum (Ams 11 : 25)
Anda akan diberi minum, mungkin Tuhan tidak langsung memberimu air untuk minum, tetapi Dia memberikan kemampuan untuk engkau bisa mendapatkan air.
Engkau akan disembuhkan ! (Maz 41 : 1-4) - sembuh dari setiap kesakitan, terhindar kecelakaan, dll Artinya engkau akan dipulihkan, alami sukses gilang gemilang, hidup dalam keberuntungan/kemujuran! diawali dengan sebuah sikap :
Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah!
TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya, Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.
Jadi,...
1. Kita itu adalah orang-orang yang diberkati, bahkan kekayaan diperintahkan Tuhan mengejar kita. (Ul 28 :2) -Segala berkat ini akan datang kepadamu
2. Jangan pernah takut memberi. Selama bumi masih ada, kita pasti akan menuai. Untuk menabur, Tuhan sudah sediakan benihnya.
3. Nantikanlah dengan sabar, bagian Tuhan adalah mempertumbuhkan benih
4. Menabur ke orang miskin itu melayani Tuhan. karena ke orang miskin engkau tidak meminta balasan.
5. Sewaktu engkau menabur, sesungguhnya engkau sudah menerima, yaitu menerima kesempatan untuk memberi !
6. Ada janji Tuhan, saat engkau memperhatikan orang miskin maka hidupmu ada dalam perhatian Tuhan ! Karena engkau sedang berjalan dalam destiny dan menyatakan iman keyakinanmu, mewujudkan gambar dan rupaNya, bahwa Ia Allah yang kaya, peduli kepada orang miskin, dan hidupmu yang telah diberkati, dipakaiNya untuk menjadi saluran berkat.
Rangkaian peristiwa kehidupan Yesus, adalah rangkaian rentetan dari solidaritas yang satu ke solider yang lain. Ia sebagai bayi lahir di kandang karena ia solider/ingin bersama-sama dengan gembala di padang.
7. Pertanyaannya :
Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (Mat 26 : 11)
Orang miskin selalu ada padamu : setiap saat, kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu bagi mereka.
Tuhan tidak akan selalu bersama-sama kamu, karena Ia ada di dalam kamu, tidak semestinya kita menunggu tanda-tanda melihat Tuhan. Tetapi biarkanlah melalui hidup kita, orang miskin melihat Tuhan di dalam kita dan kita menemukan Tuhan di dalam mereka karena kita sedang melayaniNya.
TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayb 1 : 21)
Kesadaran yang paling mendasar adalah milik Tuhan bukan hanya 10 %.
2. Tuhan telah memberikan kepada kita kemampuan / kuasa untuk menarik kekayaan.
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. (Ul 8 : 18)
3. Tuhan yang adalah Tuhan pencipta, kita diciptakan menurut gambar dan rupaNya, artinya kita juga memiliki kemampunan mencipta dari yang tidak ada menjadi ada - kuasa kreatifitas.
4. Tuhan kita kaya, menjadi miskin, supaya kita yang miskin menjadi kaya
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. (II Kor 8 : 9)
Kesimpulan dari no 2-4 adalah : Kita adalah orang kaya, jangan takut memberi !
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan (Ams 11 : 24);
Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki. (Ams 28 : 27)
5. Setiap kita ingin menyenangkan hati Tuhan, menyenangkan hatiNya berarti telah mengetahui isi hatiNya, kerinduan dan fokusNya. Hati Tuhan ada pada orang miskin. Melayani orang miskin sama artinya melayani Dia sendiri.
Mat 25 : 35 - 40 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Dan dimana harta kita berada disitu hati kita tertuju. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Mat 6 : 21). Artinya, pemberian yang menyenangkan hatiNya adalah pemberian kepada orang miskin.
6. Selama bumi masih ada, berlaku hukum tabur tuai.
Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." (Kej 22 : 8)
7. Tuhan sediakan benih (hanya) kepada penabur, jadi benih itu diberikan kepada orang yang menabur.
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (II Kor 9 : 10).
Penabur- orang itu kebiasaannya, cara pikirnya menabur!, benih bukan untuk disimpan, tetapi untuk ditaburkan kembali.
8. Semakin banyak engkau menabur, semakin besar kemungkinan untuk menuai. Tidak menabur maka tidak menuai.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Luk 6 : 38)
Point di atas kita dapat memetik kesimpulan: hukumnya sudah pasti, tetapi kita sendiri yang bertindak seolah-olah meragukan hukum tersebut. Hukum itu berlaku-bahwa kita akan menuai kalau kita menabur terlebih dahulu. bukan seperti yang dunia ajarkan bahwa kalau kita telah menerima sesuatu baru kita bisa memberi. Jika kita hidup dengan keyakinan dunia maka seperti ukuran yang kita pakai maka itu yang akan terjadi dalam hidup kita. Kita mesti alami terlebih dahulu perubahan mental dan cara pandang kita. Fokus menabur bukan untuk tuaian, tetapi orang yang menabur tahu , bahwa panen/tuaian itu untuk ditabur kembali ...
9. Yang pasti adalah : benih sudah disediakan bagi penabur, pasti kita menuai kalau menabur. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai (Maz 126 :5).
Bagian Tuhan adalah mempertumbuhkan benih tersebut.
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan ( I kor 3 : 6)
Bagian kita adalah tetap percaya dan sabar.
Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. (Yak 5 : 7)
10. Engkau memberi makan Tuhan, maka Tuhan akan memberi makan dirimu.
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum (Ams 11 : 25)
Anda akan diberi minum, mungkin Tuhan tidak langsung memberimu air untuk minum, tetapi Dia memberikan kemampuan untuk engkau bisa mendapatkan air.
Engkau akan disembuhkan ! (Maz 41 : 1-4) - sembuh dari setiap kesakitan, terhindar kecelakaan, dll Artinya engkau akan dipulihkan, alami sukses gilang gemilang, hidup dalam keberuntungan/kemujuran! diawali dengan sebuah sikap :
Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah!
TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya, Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.
Jadi,...
1. Kita itu adalah orang-orang yang diberkati, bahkan kekayaan diperintahkan Tuhan mengejar kita. (Ul 28 :2) -Segala berkat ini akan datang kepadamu
2. Jangan pernah takut memberi. Selama bumi masih ada, kita pasti akan menuai. Untuk menabur, Tuhan sudah sediakan benihnya.
3. Nantikanlah dengan sabar, bagian Tuhan adalah mempertumbuhkan benih
4. Menabur ke orang miskin itu melayani Tuhan. karena ke orang miskin engkau tidak meminta balasan.
5. Sewaktu engkau menabur, sesungguhnya engkau sudah menerima, yaitu menerima kesempatan untuk memberi !
6. Ada janji Tuhan, saat engkau memperhatikan orang miskin maka hidupmu ada dalam perhatian Tuhan ! Karena engkau sedang berjalan dalam destiny dan menyatakan iman keyakinanmu, mewujudkan gambar dan rupaNya, bahwa Ia Allah yang kaya, peduli kepada orang miskin, dan hidupmu yang telah diberkati, dipakaiNya untuk menjadi saluran berkat.
Rangkaian peristiwa kehidupan Yesus, adalah rangkaian rentetan dari solidaritas yang satu ke solider yang lain. Ia sebagai bayi lahir di kandang karena ia solider/ingin bersama-sama dengan gembala di padang.
7. Pertanyaannya :
Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (Mat 26 : 11)
Orang miskin selalu ada padamu : setiap saat, kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu bagi mereka.
Tuhan tidak akan selalu bersama-sama kamu, karena Ia ada di dalam kamu, tidak semestinya kita menunggu tanda-tanda melihat Tuhan. Tetapi biarkanlah melalui hidup kita, orang miskin melihat Tuhan di dalam kita dan kita menemukan Tuhan di dalam mereka karena kita sedang melayaniNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar