Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Yoh 21 : 15
1. Mefiboset
Yonatan, anak Saul, mempunyai seorang anak laki-laki, yang cacat kakinya. Ia berumur lima tahun, ketika datang kabar tentang Saul dan Yonatan dari Yizreel. Inang pengasuhnya mengangkat dia pada waktu itu, lalu lari, tetapi karena terburu-buru larinya, anak itu jatuh dan menjadi timpang. Ia bernama Mefiboset (2 Sam 4 : 4)
II Sam 19:24 - 30 Juga Mefiboset bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat. Ketika ia dari Yerusalem menyongsong raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku, Mefiboset?" Jawabnya: "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata kepadanya: Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama dengan raja! --sebab hambamu ini timpang. Ia telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik. Walaupun seluruh kaum keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan lagi kepada raja?" Tetapi raja berkata kepadanya: "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah memutuskan: Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu." Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja: "Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat."
Meskipun berada di istana, tanpa Raja, Mefiboset tidak mau menikmatinya. Ketika Mefiboset pada akhirnya harus berbagi kekayaan, baginya kekayaan itu tidak sepenting mendapatkan kembali Rajanya. Meskipun Mefiboset timpang dan ia bisa saja punya alasan untuk menyalahkan orang/keadaan, tetapi ia memilih untuk memiliki kualitas sikap. Setia artinya selalu tiada akhir.
2. Yakub
Kej 32 : 24 - 29 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
Yakub sadar, meskipun ia tidak seorang diri akan bertemu Esau, namun ia seakan-akan sendiri karena tanpa Tuhan. Ia tahu tanpa Pribadi yang memberi berkat, berkat itu tidak memberikan ketenangan, kedamaian yang memampukan ia untuk berani menghadap Esau.
Salah satu yang dikerjakan Alla adalah memberikan nama baru. Tanda identitas, kelahiran baru. Tuhan tidak memberkati Yakub, tetapi Tuhan memberkati Israel.
3. Zakheus Luk 19 : 6 -8 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Keselamatan terjadi saat menerima Yesus (dengan sukacita), memprioritaskan-menempatkan Dia di tempat yang terutama lebih dari kekayaan-apa yang dimilikinya (pertobatan).
Pertobatan tidak mengharuskan kita menjadi miskin, tetapi hati dan orientasi kita memperhatikan orang miskin, tidak menganggap diri kita lebih.
1. Mefiboset
Yonatan, anak Saul, mempunyai seorang anak laki-laki, yang cacat kakinya. Ia berumur lima tahun, ketika datang kabar tentang Saul dan Yonatan dari Yizreel. Inang pengasuhnya mengangkat dia pada waktu itu, lalu lari, tetapi karena terburu-buru larinya, anak itu jatuh dan menjadi timpang. Ia bernama Mefiboset (2 Sam 4 : 4)
II Sam 19:24 - 30 Juga Mefiboset bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat. Ketika ia dari Yerusalem menyongsong raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku, Mefiboset?" Jawabnya: "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata kepadanya: Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama dengan raja! --sebab hambamu ini timpang. Ia telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik. Walaupun seluruh kaum keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan lagi kepada raja?" Tetapi raja berkata kepadanya: "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah memutuskan: Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu." Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja: "Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat."
Meskipun berada di istana, tanpa Raja, Mefiboset tidak mau menikmatinya. Ketika Mefiboset pada akhirnya harus berbagi kekayaan, baginya kekayaan itu tidak sepenting mendapatkan kembali Rajanya. Meskipun Mefiboset timpang dan ia bisa saja punya alasan untuk menyalahkan orang/keadaan, tetapi ia memilih untuk memiliki kualitas sikap. Setia artinya selalu tiada akhir.
2. Yakub
Kej 32 : 24 - 29 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
Yakub sadar, meskipun ia tidak seorang diri akan bertemu Esau, namun ia seakan-akan sendiri karena tanpa Tuhan. Ia tahu tanpa Pribadi yang memberi berkat, berkat itu tidak memberikan ketenangan, kedamaian yang memampukan ia untuk berani menghadap Esau.
Salah satu yang dikerjakan Alla adalah memberikan nama baru. Tanda identitas, kelahiran baru. Tuhan tidak memberkati Yakub, tetapi Tuhan memberkati Israel.
3. Zakheus Luk 19 : 6 -8 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Keselamatan terjadi saat menerima Yesus (dengan sukacita), memprioritaskan-menempatkan Dia di tempat yang terutama lebih dari kekayaan-apa yang dimilikinya (pertobatan).
Pertobatan tidak mengharuskan kita menjadi miskin, tetapi hati dan orientasi kita memperhatikan orang miskin, tidak menganggap diri kita lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar