Tentang AHa!?

Saya yakin Anda pernah bingung, panik karna belum menemukan jawaban atas pertanyaan yang ada di benak Anda.

Dan tiba-tiba tercetuslah jawaban/ide.
Anda berteriak "AHa!?".
Itulah moment "AHa" Anda.
"AHa" adalah keterkejutan yg nikmat.

Semakin banyak "AHa" semakin baik. Artinya, Anda adalah pemikir kreatif yang produktif.

Ada yang menemukan "AHa"nya melalui lamunan, permenungan/dalam diam, melalui suasana yang hiruk-pikuk/di tengah keramaian.
Jadi, momentum "AHa" itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja.

Saya bisa menemukan momentum "AHa" di mana saja. Ada yang ketemu saat baca buku/email/majalah/iklan, browsing internet,ikut milis, dengar radio, ngobrol, ikut seminar, nonton tv/film, JJS, dengar musik, menguping pembicaraan orang lain, mandi, menyetir, dsb. Yang jelas, banyak banget.

Anda pun tentunya punya banyak momentum "AHa" seperti saya. Temukan sebanyak mungkin "AHa" Anda. Pasang mata, pasang kuping. Jadilah orang yang peka untuk menangkap momentum "AHa" ini. Bergeraklah, jangan diam saja. Lakukan sesuatu.
Jadikan itu pembuka jalan untuk sukses Anda.

Kado Natal 1

Seorang anak kecil yang sebut saja bernama Dave yang memerankan sebagai pemilik penginapan dalam sebuah pementasan drama Natal. Sutradara pementasan drama tersebut telah melatih Dave untuk bersikap tegas dan keras saat menjadi pemilik penginapan. Meski hanya dalam drama, Dave menghayati perannya itu. Ketika saat pementasan tiba, terlihat Yusuf menggandeng Maria yang kepayahan karena hamil tua. Mereka pergi dari satu penginapan ke penginapan lain, karena tidak ada tempat baginya untuk bersalin.

Ketika Yusuf sekali lagi mengetuk pintu penginapan, Dave yang berperan sebagai pemilik penginapan membuka pintu dengan kasar, berkacak pinggang dan bertanya dengan kasar, "Ada perlu apa?" Yusuf pun menjelaskan bahwa ia dan isterinya yang sedang mengandung menginginkan sebuah kamar. Dave kemudian membentak, "Tidak ada tempat kosong!" Yusuf dan Maria pun berlalu pergi dengan wajah sedih.

Saat itulah kemudian terjadi pementasan diluar skenario, tiba-tiba Dave mengejar pasangan Yusuf dan Maria dan berkata, "Tunggu dulu.." (sutradara dan para pemain yang lain sudah jadi tegang karena bingung dengan apa yang dilakukan Dave, berpikir apakah ia lupa dengan perannya) Dengan air mata menggenang dipipinya, Dave menepuk pundak Yusuf sambil berkata "Kamar di penginapan yang kusewakan memang sudah penuh, tetapi ada 1 kamar, yaitu kamarku kosong, kalian berdua bisa menempatinya!" Dave ternyata seorang pemilik penginapan yang lembut hati, yang tak tega menolak bayi Yesus meski hanya dalam pementasan drama sekalipun.

Begitu sulitnya menemukan Tuhan, demikianlah banyak orang religius berkata. Itu sebabnya untuk mencari Tuhan banyak orang pergi ke gua-gua menyendiri dan mengasingkan dari dunia. Namun ada diantara kita yang tidak sepaham dan berpendapat kalau mencari Tuhan ada di Gereja. Tetapi yang terjadi kadangkala di Gerejapun kita tidak menemukannya. Tuhan ada dimana-mana. Tuhan juga menyatakan diriNya kepada pemilik penginapan tetapi waktu itu dalam rupa bayi yang masih dalam kandungan seorang wanita yang termarginal, hanya karena mata hati yang buta, ia tidak melihat. Tuhan seringkali menyatakan diriNya dalam diri orang yang terbuang dan terpinggirkan. Hanya saja kita buta, tidak peka dan mengeraskan hati untuk memberikan kasih kepada mereka, padahal saat itulah kita berjumpa dengan Tuhan.

Tidak menemukan Tuhan di Gereja karena kepentingan datang ke gereja adalah mencari kekuatan atau kemampuan supranatural untuk mendapatkan berkat yang besar, sehingga dapat memberi sesuatu untuk gereja, bukan Tuhan. Gereja masih punya hajatan sendiri, karena membangun gereja yang besar dan kokoh dalam lingkungannya, dimana "misi" mereka telah dibuka di mana-mana. Menjaring dengan hebat, karena membuka di daerah-daerah kota besar -- yang nota bene banyak gereja di sana -- menjadi misionaris tidak perlu susah-susah lagi, karena cukup membuat acara besar dengan gemerlap dan kekuatan panggung yang besar, sehingga menarik "jiwa-jiwa" baru. Memindahkan kolam yang kecil menuju kolam yang besar dan lengkap. Ini pertumbuhan gereja. Kalau membangun gereja di luar itu, menjadi pendeta atau misionaris yang miskin dan kasihan. "Menginjil" adalah membuat orang kristen menjadi "Lebih Kristen". Ternyata ayat kita harus diubah, karena begitu besar maksud Allah untuk kerajaan-Nya, Ia mengirimkan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya mencari orang percaya lainnya, untuk menjadi satu kerajaan yang besar bagi mereka sendiri (terjemahan bebas Yohanes 3:16 dalam kekinian).

Selamat natal dan selamat merenungkan dan masuk alam nyata.

Kekristenan adalah kemewahan dan kemabukan. Kekristenan adalah jenjang berkarier yang sukses. :p

-- cerita ilustrasi diambil dari : renungan harian dan bonus handbook "Spirit" edisi Desember 2005, karangan Petrus Kwik, Solo --

Tidak ada komentar: